Kamis, 26 Mei 2016

Mendampingi Atlet SENAM Putri Indonesia di ONESTY, Romania


Baru sempat kutulis hari ini (senin/7/05/2016), kebetulan sambil mengisi liburan panjang (empat hari) karena ada tanggal merah yang berhimpit, yaitu hari kamis dan jumat, sedangkan sabtu dan minggu libur sebagaimana biasanya. Waktu luang ini aku coba berupaya menyempatkan diri menulis kenangan rangkaian pengalaman selama dampingi atlet senam artistik putri Indonesia di Negara RUMANIA pada tahun 2005 yang lalu. Pengalaman ini berkesan dan sangat luar biasa, karena merasakan suasana yang belum pernah saya alami selama hidup yaitu menggenggam dan melempar-lemparkannya keudara dalam bentuk bongkahan salju yang sudah berbentuk bulat. Bahkan sempat saya mencoba membuat boneka dari gumpalan-gumpalan salju yang saya genggam sebelumnya. Tetapi sebenarnya bukan kondisi cuaca dan berbedanya alam yang membuat hati dan pikiran saya untuk menulis pengalaman selama di Negara Rumania. Namun, banyak hal dan banyak kondisi serta kejadian yang berbeda sangat jauh selama saya berada di Indonesia. Baik dari sisi makanan, minuman, yang selalu disajikan kepada kami, tetapi juga kondisi latihan mulai dari program latihan, peralatan latihan, sampai dengan cara penanganan pembinaan kepada atlet senam yang sangat berbeda. Kondisi ini aku alami pada awal bulan Februari s/d Akhir bulan Juni 2005 di Kota ONESTI, kurang lebih 185 km sebelah utara Ibu Kota Rumania, Bucharesti. Walaupun pengelaman di negara asing ini sudah lebih dari 10 (sepuluh) tahun yang lalu, tetapi ingatan mendalam yang sangat melekat dalam benakku sampai dengan saat ini, selain kegiatan latihan rutin yang sangat keras dan terarah, juga tergambar fenomena sosial, budaya dan panorama wisata alam yang sedikit berbeda situasinya dengan yang berada di Indonesia.

Penugasan kami ke Rumania, adalah upaya Pengurus Besar (PB) Persatuan Senam Indonesia (PERSANI) untuk menjadikan atlet senam artistik Indonesia mampu bersaing khususnya pada skala Asia Tenggara, yaitu pada pelaksanaan even SEA Games. Atas persetujuan dan pembiayaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada program PRIMA, kami semua mendapat tugas berlatih di Romania selama kurang lebih satu tahun. Sudah menjadi keputusan Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB. PERSANI) pelatih-pelatih senam yang akan mendampingi atlet senam artistik putra dan putri adalah Biasworo Adisuyanto Aka dan Jefri Mutik Butar Butar. Biasworo Adi terpilih dari sekian banyak pelatih artistik putri yang ada di Indonesia untuk mendampingi artistik putri adalah atas pertimbangan keberhasilan atas kelulusan sebagai pelatih Level 2 Internasional yang dilaksanakan oleh Federation International Gymnastics (FIG) beberapa waktu yang lalu di Malaysia. Sedangkan Jefri Mutik Butar Butar ketika itu dipercaya oleh PB. PERSANI sebagai pelatih artistik putra pada Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS) di Jakarta dalam rangka persiapan SEA Games XXIII Tahun 2005 di Filipina.

Adapun atlet senam yang terpilih berangkat menuju ROMANIA adalah sebanyak 4 artistik putra dan 3 artistik putri. Artistik putra diantaranya adalah Andriadi dari DKI Jakarta, Pramu dari Jawa Timur, Maiyusi Adeputra dari Lampung, Putra dari Riau. Sedangkan artistik putri adalah Dewi Prahara dari Jawa Timur, Wulandari dari Sumatera Barat, dan Nevi Nurbaeti dari DKI Jakarta. Keempat atlet artistik putra dan tiga atlet artistik putri ini adalah atlet PELATNAS pilihan yang akan memperkuat Tim Senam Indonesia pada pelaksanaan SEA Games XXIII Tahun 2005 di Filiphina. Kemampuan dan pengalaman mereka pada setiap pelaksanaan kejuaraan sangat banyak, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Atlet senam termuda dari pesenam lainnya adalah Nevi Nurbaeti, ini kali pertama baginya pengelaman keluar negeri. Jauh dari orang tua dan saudara-saudaranya yang selama ini dekat dan mencintainya. Dipercayakan kepada seorang pelatih bersama kedua pesenam putri lainnya. Tapi dengan tekad semua atlet adalah iningn meraih prestasi di tingkat Internasional, berani meninggalkan Bumi tercinta Indonesia, meninggalkan saudara-saudara tercinta, dan semua orang terdekat orang tua dan saudaranya dirumah.

Tidak mudah bagi Biasworo Adi untuk mendapatkan ijin dalam waktu yang cukup lama meninggalkan pekerjaan kantor. Harus melalui prosedur permohonan rekomendasi/ijin tidak hanya dari Kepala SKPD dimana Biasworo Adi bekerja, tetapi yang berhak mengeluarkan rekomendasi/ijin meninggalkan pekerjaan selama satu tahun adalah Bapak Sekretaris Daerah (SEKDA) Provinsi Jawa Timur. Prosedur permohonan rekomendasi/ijin tersebut membutuhkan proses yang lumayan lama, kurang lebih hampir satu bulan surat rekomendasi/ijin tersebut keluar. Setelah surat ijin keluar dari Sekretrais Daerah Provinsi Jawa Timur, masih juga belum diperkenankan segera berangkat untuk bergabung di Jakarta oleh Bapak Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur ketika itu, Ir. Subagio. Hal ini disebabkan masih ada beberapa tugas kantor yang harus diselesaikan, lebih tepatnya ketika itu saya diberi beban tugas menyusun draf Rencana Strategi Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, yang pada akhirnya draf Renstra tersebut menjadi bahan pembahasan selanjutnya dengan seluruh Kepala Bidang sebagai penyempurnaan. Setelah draf Renstra selesai, menjelang akhir bulan Januari 2005, Biasworo Adi diperkenankan berangkat untuk bergabung dengan tim senam nasional lainnya ke Jakarta,

Setiba di Jakarta, kedatangan Biasworo Adi sudah ditunggu-tunggu seluruh tim senam yang akan berangkat. Mereka sudah berkumpul dua minggu yang lalu, dan ada sedikit kekhawatiran bahwa Biasworo Adi tidak diperkenankan berangkat oleh pimpinan di kantornya. Hal ini mengingat bahwa jadwal keberangkatan adalah tanggal 1 Februari 2005, sedangkan kedatangan Biasworo Adi ketika itu adalah satu hari sebelum keberangkatan yaitu pada hari minggu tanggal 30 Januari 2005. Biasworo Adi mendapat tugas mendampingi atlet senam artistik putri dan hanya ada kesempatan berlatih selama satu hari di Gedung Senam Senayan sebelum keesokan harinya berangkat.

Secara keseluruhan, jumlah tim senam Indonesia yang berangkat ke Romania adalah sebanyak 9 orang, yang terdiri dari 2 orang pelatih sebagai pendamping dan 7 atlet senam. Dari Pengurus KONI Pusat dipercayakan kepada Ibu Tuti Merdiko untuk mendampingi Tim Senam Indonesia ini sampai ke Romania. Segala urusan perijinan bertempat tinggal dan bernegosiasi dengan KBRI di Romania menjadi tanggung jawab Ibu Tuti Merdiko. Kita semua sangat bersyukur dapat didampingi oleh Ibu Tuti Merdiko yang memang selalu dekat dengan anak-anak senam. Bagi beliaupun tidak asing bersama kami dari cabang olahraga senam, karena hampir dua periode kepengurusan sebelumnya, beliau menjabat sebagai Sekretais Jenderal PB. PERSANI, mulai dari tahun 1990 s/d 1999. Sehingga keberadaan beliau ditengah-tengah kami menjadikan anak-anak senam bahagia dan sangat senang. Karena beliau dapat menjadi seorang ibu yang baik bagi mereka semua.

Rombongan Tim senam Indonesia berangkat pagi hari pada hari Selasa tanggal 2 Februari 2005 dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airland dari Bandara Cengkareng Sukarno - Hatta menuju Rumania. Pesawat Garuda transit di Singapura selama kurang lebih 2 jam, dan perjalanan dilanjutkan dengan pesawat lainnya dengan ukuran yang sangat besar. Pesawat LUFTANSA yang membawa Tim Senam Indonesia menuju Romania. Perjalanan panjang dari Bandara Singapura menuju Rumania hanya satu kali transit di Istanbul selama kurang lebih 12 jam. Transit yang cukup lama ini betul-betul dimanfaatkan oleh rombongan tim senam Indonesia, yaitu dengan melakukan keliling Kota Istanbul dan bahkan diberi fasilitas Hotel yang sangat mewah untuk beristirahat sejenak. Selama dalam perjalanan, tidak terjadi kejadian yang menarik yang dapat dicatat. Hanya sedikit agak jenuh karena perjalanan ditempuh cukup lama dan selalu berada di pesawat. Setiba di Bandar Udara Internasional Henri Coanda, Bucharest pagi hari kyrang lebih pukul 09,15 waktu Rumania dan cuaca sangat dingin bagi rombongan kami. Bandar Udara Internasional Henri Coanda adalah bandar udara internasional tersibuk di Rumania, terletak di Otopeni 16,5 km sebelah utara dari Kota Bucharesti (Ibu Kota Negara Rumania). Bandara ini merupakan salah satu dari dua bandara di Kota Bucharesti.

Perjalanan dilanjutkan menuju kediaman Duta Besar Indonesia di Rumania, dan rombongan disambut sangat hangat oleh Ibu Duta Besar. Saat itu udara dingin menyelimuti Ibu Kota Bicaresti sekitar 5 derajat dan turun salju. Semua halam dan rumah kediaman Ibu Duta Besar diselimuti salju, dan rombongan diperkenankan bertempat tinggal sementara di rumah kediaman selama kurang lebih 2 hari sebelum melanjutkan ke dua lokasi tempat berlatih yang sudah ditetapkan, yaitu Kota Onesti dan Kota Brasov. Kota Onesti menjadi tempat berlatih atlet senam artistik putri Indonesia yang masih harus ditempuh lagi selama 3,5 jam dengan menggunakan transportasi darat (mobil), sedangkan Kota Brasov menjadi tempat berlatihnya atlet senam artistik putra Indonesia yang harus ditempuh kurang lebih selama 9 jam dengan menggunakan kereta api cepat.

Sebelum bercerita panjang tentang pengalaman pendampingan dan melatih atlet senam artistik putri Indonesia selama di Kota Onesti. Sedikit saya akan menggambarkan keberadaan secara garis besar kondisi di Rumania adalah dan juga mengapa Kota Onesti ini menjadi pilihan berlatih untuk Tum Senam Artistik Putri Indonesia persiapan SEA Games Tahun 2005 di Filiphin  adalah sebagai   berikut :

Dalam Wikipedia dijelaskan terkait dengan Bukares atau Bucuresti adalah ibu kota dan pusat industri, budaya dan finansial Rumania. Kota ini terletak di tepi Sungai Dambovita. Kota Bucuresti pertama kali disebut dalam sebuah dokumen tahun 1459. Sejak saat itu Kota ini mengalami berbagai perubahan. Bukares menjadi Ibu Kota Rumania pada tahun 1862 dan menjadi pusat media massa, budaya dan seni Rumania. Arsitektur Bukares merupakan gabungan dari gaya historis, komunis dan modern. Pada periode antar dua perang dunia, artistektur kota ini membuat Bukares dijuli sebagai "Paris Kecil di Timur" (Micul Paris). Meskipun banyak bangunan yang mengalami kerusakan akibat perang, gempa bumi dan program Sistematisasi Nicolae Ceausescu, banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih bertahan. Dengan penduduk sekitar 1.628,426 jiwa, Bukares merupakan kota terbesar ke 6 di Uni Eropa. Jika digabung bersama dengan wilayah Urban. Bukares memiliki jumlah penduduk sebesar 2 juta jiwa. Wilayah metropolitan Bukares sendiri berpenduduk sekitar 2.15 juta jiwa. Bukares merupakan kota paling sejahtera di Rumania dan merupakan pusat industri dan transportasi di Eropa Timur. Kota ini memiliki berbagai fasilitasi konvensi, pendidikan, budaya, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi.

Rumania adalah negara yang terletak  di semenanjung Balkan Tenggara. Apa yang sekarang menjadi wilayah Rumania pertama kali didiami di zaman kuno oleh suku yang disebut Dasia. Wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Sepanjang sejarahnya, ukuran Rumania berubah berkali-kali akibat invasi, penduduk asing, dan perang. Batas-batasnya saat ini berasal dari perjanjian perdamaian yang ditandatangani setelah Perang Dunia I (1914 - 1918_. Pemerintahan komunis berkuasa di Rumania pada tahun 1947 dan memerintah sampai dengan tahun 1989 ketika digulingkan. Pemerintahan yang terpilih secara demokratis mulai berkuasa pada tahun 1990.

Penduduk
Nenek moyang orang Rumania adalah para pemukim Dasia asli dan orang Romawi yang pernah menjajah wilayah tersebut. Sebagaian besar poendudukan Rumania adalah etnis Rumania, etnis Hungaria yang membentuk hampir 8 persen dari populasi, dan etnis Jerman dengan sekitar 1,5 persen dari populasi, adalah kelompok minoritas terbesar. Mereka tinggal terutama di daerah Transylvania dan Barat.

Bahasa dan Agama
Bahasa Rumania adalah salah satu jenis bahasa Romawi, seperti bahasa Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugis. Bahasa Rumania berasal dari bahasa latin, bahasa Romawi. Bahasa Rumania juga mengandung kata-kata dari bahasa Slavia yang diatur oleh beberapa tetangga Rumania. Kebanyakan orang Rumania adalah anggota Gereja Ortodoks Rumania, Gereja Khatolik Timur (Uniate), kelompok agama terbesar kedua, dihapuskan pada tahun 1948 dan propertinya dipindahkan ke Gereja Ortodoks. ADa juga sejumlah pemeluk Katolik Roma, Protestan, dan Yahudi.

Geografi
Rumania dibagi menjadi enam wilayah, yaitu Banat, TRansylvania, Moldavia, Bukovina, Walachia, dan Dobruja. Wilayah Banat terletak di sudut barat daya negara, teraltif kecil dari segi ukuran, wilayah ini sebagain besar terdiri atas dataran subur yang flat (mendatar). TRansylvania berada di dataran tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan di pusat Rumania. Mineral dan sumber daya hutan membuatnya menjadi salah satu bagian terkaya di negeri ini. Moldavia berada di timur laut dan memiliki pegunungan tinggi dan daratan subur. Bukovina berada di tepi utara Moldavia dan memiliki hutan dan pegunungan di bagian utara, dan lereng yang menurun ke daratan rendah di selatan. Sedangkan dataran wilayah Walachia berbatasan dengan Sungai Danube, meliputi sebagaian besar wilayah Rumania selatan. Dataran sungai Danube River, atau delta, berada di wilayah ini. Delta terbentuk di tempat dimana Sungai Danube berbelok ke utara.

Sungai dan Gunung
Sungai Danube adalah jalur air Rumania paling penting. Lembah Danube juga mengandung beberapa tanah yang paling subur di Eropa. Kecuali untuk cabang sungai utara. Prut Danube adalah satu-satunya sungai Rumania yang dapat dilewati oleh kapal. Anak sungai lainnya antara lain Sungai Mures, Jiu, Olt, Somes, dan Siret. Kanal sepanjang 640 kilometer menghubungkan sungai Danube dengan Laut Hitam. Ada beberapa pelabuhan alami di sepanjang pantai Laut Hitam, meskipun sebagian besar garis pantai terdiri dari atas tebing tak beraturan dan rawa asin. Pegunungan Carpathian dan Alpen TRanslvania (perpanjangan barat daya dari rantai pegunungan Carpathian) membentang di tengah Rumania dalam bentuk segitiga bergigi. Gunung Moldoveant, di Pegunungan Fagaras, dari Alpen Transylvania adalah gunung tertinggi di negara itu.

Kota ONESTI


Kota Onesti ini menjadi pilihan dalam rangka meningkatkan kemampuan atlet senam putri Indonesia persiapan SEA Games Tahun 2005 adalah karena dikota ini menjadi legendaris seorang pesenam dunia yang terlahir dari desa kecil ini, yaitu legendaris pesenam putri yang bernama Nadia Comaneci ElenaNadia dilahirkan di Onesti, Rumania, putri Gheorghe dan Stefania-Alexandrina Comaneci. Ketika itu Ibunya terinspirasi untuk memberi nama Nadia karena sebuah film Rusia yang dia lihat saat sedang hamil. Dalam film tersebut ada seorang pahlawan yang disebut Nadya, yang versi kecil dari nama Rusia Nadezhda, yang berarti "harapan.". Maka Ibunya memberi nama Nadia Comaneci Elena dan memiliki saudara bernama Adrian yang empat tahun lebih muda darinya. Nadia Comaneci Elena lahir 12 November 1961 adalah mantan pesenam Rumania, peraih tiga medali emas di Olimpiade 1976 Musim Panas di Montreal dan pesenam pertama yang mendapatkan nilai sempurna dengan skor 10 dalam kejuaraan Olimpiade. Selain itu, dia juga memenangkan dua medali emas di Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow. Dia adalah salah satu pesenam yang paling terkenal di dunia dan dikreditkan dengan mempopulerkan olahraga di seluruh dunia. Pada tahun 2000, Comaneci disebut sebagai salah satu Atlet abad oleh Laureus Dunia Sports Academy.


Comaneci mulai mengenal dunia senam pada saat di TK (taman kanak kanak) dengan tim lokal ketika itu disebut Flacara ("The Flame"), dan tim lokal ini dipegang langsung oleh pelatih Duncan dan Munteanu. Pada usia 6, Comaneci terpilih untuk menghadiri sekolah senam eksperimental Béla Karolyi, dan saat itu Karolyi melihat bakat sangat bagus pada Comaneci dan beberapa teman-temannya satu sekolah ketika melakukan berputar jungkir balik. Memang pada saat itu, Karolyi sedang mencari pesenam untuk pembinaan dari usia muda dan yang terlihat bagus ada dua gadis. Ketika istirahat berakhir, banyak gadis berlari ke dalam kelas dan Karolyi berkeliling kelas mencoba untuk menemukan dua orang gadis tersebut, dan akhirnya melihat Comaneci dan gadis lainnya yang bernama Viorica Dumitru, yang kemudian menjadi salah satu balerina top Rumania. Comaneci dilatih Karolyi pada saat ia berusia 7 tahun, yaitu pada tahun 1968. Dia adalah salah satu siswa pertama di sekolah senam yang didirikan di Onesti oleh Béla dan istrinya, Marta. Tidak seperti banyak siswa lain di sekolah Karolyi, Comaneci mampu bolak-balik dari rumah selama bertahun-tahun karena dia tinggal di kota.


Comaneci diterjunkan pertama kalinya pada usia 8 tahun yaitu pada Kejuaraan Nasional Rumania yang ke XIII pada tahun 1969. Béla Karolyi berpikir bahwa kesempatan ini adalah merupakan sebuah keberuntungan dan memberinya sebuah boneka sebagai kenang-kenangan untuk dapat selalu diingatnya. Setahun kemudian, pada tahun 1970, Vomaneci mulai bersaing sebagai anggota tim kota kelahirannya dan menjadi pesenam termuda yang pernah memenangkan pada Kejuaraan Senam National Rumania. Pada tahun 1971, Comaneci mampu berpartisipasi dalam kompetisi internasional pertamanya, bertemu junior ganda antara Rumania dan Yugoslavia, memenangkan pertamanya adalah pada all-around dan mampu memberikan kontribusi medali emas untuk timnya. Selama beberapa tahun ke depan, Comaneci bertanding sebagai atlet junior dalam berbagai kontes kejuaraan tingkat nasional di Rumania dan dalam pertandingan selalu bertemu dengan negara-negara seperti Hungaria, Italia, dan Polandia. Pada usia 11, yaitu pada tahun 1973, dia selalu memenangkan dan mendapat medali emas untuk semua nomor.


Keberhasilan pada kejuaraan senam internasional yang besar, pertama kali buat Comaneci yaitu pada saat dia berusia 13 tahun. Ketika itu dia hampir menyapu bersih semua nomor yang dipertandingkan pada Kejuaraan Senam Eropa Tahun 1975 di Skien, Norwegia. Comaneci mampu memenangkan medali emas untuk all-around dan juga di setiap nomor. Hanya pada nomor lantai, Comaneci berada pada posisi kedua (perak). Setelah itu, Comaneci terus melaju dan selalu mendapatkan kesuksesan, bahkan mampu memenangkan di semua alat dan selalu berada urutan pada semua alat, yaitu lantai, meja lompat, balokkeseimbangan , dan palang bertingkat, serta All Around dan tim pada Kejuaraan Nasional Rumania. Pada saat pra-Olimpiade sebagai babak kualifikasi Olimpiade di Montreal, Comaneci mampu memenangkan di sesemua alat, yaitu balok keseimbangan medali emas, sedangkan pada alat meja lompat, lantai, dan palang bertingkat berada diurutan kedua (perak), dikalahkan oleh pesenam dari Soviet yang bernama Nellie Kim, yang selanjutnya menjadi salah satu pesaing terkuatnya selama lima tahun ke depan.

Pada bulan Maret 1976, Comaneci mengikuti pertandingan pada edisi perdana Piala Amerika di Madison Square Garden di New York City. Comaneci mampu mendapatkan skor yang sangat langka ketika itu, yaitu mendapatkan score 10, yang menandakan bahwa rangkaian geraknya sangat sempurna tanpa pemotongan, di meja lompat pada kedua putaran awal dan akhir kompetisi dan memenangkan all-around. Comaneci juga mempu mendapatkan score 10, begitu pula pada kejuaraan  lain pada tahun 1976, termasuk Chunichi kompetisi Piala di Jepang, di mana dia diposting tanda sempurna pada meja lompat dan palang bertingkat. Masyarakat internasional mencatat Comaneci, dan dia diberi gelar yang sangat luar biasa pada United Press International dengan julukan "Perempuan Athlete of the Year" untuk tahun 1975.

Cerita diatas menjadikan bagian yang tidak terpisahkan sebagai penguat keberadaan Tim Senam Putri Indonesia berlatih dan ingin memperdalam teknik melakukan gerak secara baik di Kota Onesti ini. Setelah semua perijinan dan pengurusan asuransi seluruh peserta try out tim senam Indonesia selesai, maka pada keesokan harinya perjalanan dilanjutkan kelokasi tujuan. Untuk tim senam artsitik Indionesia menuju Kota Onesti dengan menggunakan mini bus (kalau di Indonesia sama dengan Elf Bison), sedangkan tim senam artistik putra langsung menuju ke Brasov dengan menggunakan kereta api cepat. Beberapa karyawan KBRI di Rumania mendampingi kedua tim senam tersebut sampai dengan tujuan.

Tim Senam Artistik putri Indonesia tetap didampingi Ibu Tuti Merdiko dan beberapa staf KBRI di Rumania saat menuju ke Kota Onesti, perjalanan ditempuh kurang lebih selama 3,5 jam. Selama dalam perjalanan, tepian jalan dan pandangan disekitarnya hanya berwarna putih ditutup salju. Pepohonan dan semua tanaman, rumah serta tanah disekitarnya tidak tampak jelas karena diselimuti selju tebal. Karena pemandangan diselimuti kabut dan semua berwarna putih, menjadikan perhatian kita tidak tertuju kepada pemandangan di luar kendaraan yang kita naiki, sehingga rata-rata diantara kita lebih memilih tidur. Sampai tujuan diperkirakan pukul 12.30 waktu setempat. Udara begitu dingin walaupun kita sudah menggunakan baju dan jaket yang berlapis-lapis. Cuaca dingin seperti ini belum menjadi bagian dari keterbiasaan seluruh Tim Senam Indonesia, sehingga wajar bila kita semua begitu sulit menyesuaikan perbedaan cuaca alam yang terjadi diseputaran kita. Setiba dipekarangan sebuah bangunan luas yang di depannya terdapat sebuah patung dengan pose gerak seorang pesenam ketika melakukan atraksi gerak. Rombongan disambut oleh beberapa orang pengurus klub senam dari arah dalam bangunan. Saling bersalaman dan menyebutkan nama masing-masing, kemudian langsung menuju ke ruang pertemuan yang berada disamping bangunan luas tersebut. Usia menyampaikan tujuan dan maksud kedatangan serta memperkenalkan rombongan kepada tuan rumah, acara dilanjutkan dengan ramah tamah, makan dan minum sambil bergurau dengan seluruh pejabat dan pemilik klub senam tersebut. Kemudian selanjutnya kami dihantar kelokasi penginapan yang akan menjadi tempat tinggal selama kami berada di Kota Onesti - Rumania ini. Pagi hari pada kesokan harinya, Ibu Tuti dan beberapa staf KBRI di Rumania berpamitan dan akan kembali ke Kota Bukares selama satu malam dan selanjutnya kembali ke Indonesia.

Selama di Onesti kami mendapat program latihan yang sangat padat mengikuti program latihan atlet senam putri yunior nasional Rumania, yaitu hari senin dan selasa (pagi : 08.30 - 11.30 dan sore : 15.30 - 19.00), hari Rabu hanya latihan pagi : 08.30 - 11.30, hari Kamis dan Jumat (pagi : 08.30 - 11.30 dan sore : 15.30 - 19.00), hari Sabtu hanya latihan pagi : 08.30 - 11.30, sedangkan hari minggu libur. Selama berlatih, 4 pesenam artistik putri Indonesia ditangani oleh 5 (lima) orang pelatih, yang masing-masing pelatih mempunyai keahlian di setiap alat yang berbeda. Dalam kesehariannya, atlet senam artistik putri Indonesia bergabung berlatih bersama dengan seluruh atlet senam yunior nasional Rumania. Sayangnya ketika kami masih disana lupa mendapatkan bio data dari masing-masing pelatih, sehingga sampai dengan sekarang kami tidak bisa mencatat nama-nama secara baik. Cara penanganan seperti ini bagi kami sangat luar biasa dan tidak pernah ada dalam sebuah pemusatan latihan, baik disetiap provinsi maupun dalam pemusatan latihan nasional. Metode pelatihan seperti ini bagi saya sangat bagusdan perlu menjadi contoh dalam sebuah pemusatan latihan cabang olahraga senam di Indonesia.

Pelatih yang memiliki kemampuan terbaiknya di balok keseimbangan akan menangani secara fokus di balok keseimbangan, beitu pula dengan pelatih yang betul-betul menguasai di masing-masing alat yang menjadi kompetnsinya akan fokus pada alat tersebut. Sehingga atlet betul-betul menerima bimbingan latihan secara fokus dengan seorang pelatih yang memiliki kompetensi pada alatnya. Saat atlet pemanasan juga ditangani oleh pelatih balet sampai dengan selesai latihan flexibility. Kemudian saat memasuki per-alat langsung ditangani oleh masing-masing pelatih yang sudah siap memberikan porsi latihan secara benar. Sehingga kemajuan atlet senam putri Indonesia sangat luar biasa. Koreksi gerakpun dapat mereka peroleh dengan baik, sehingga teknik pengambilan gerak betul-betul dapat mereka kuasai secara baik.

Kondisi Gedung Senam
Gedung senam yang dipergunakan sebagai latihan atlet senam putri yunior nasional ini berbentuk persegi panjang dan tidak memiliki tribun. Gedung ini dibangun memang khusus hanya untuk berlatih, artinmya tidak diperguanakan sebagai gedung serba guna. Gedung dengan bangunan yang unik ini memiliki ukuran dalam gedung seluas 30 m X 50 m dengan ketinggian kurang lebih 15 m, Terlihat dari luar, bangunan ini sangat kokoh dengan variasi bangunan yang sangat unik. Bangunan gedung ini tidak sepenuhnya dikelilingi oleh tembok tetapi bervareasi dengan kombinasi kaca. Diseputaran luar gedung ini merupakan arena komplek olahraga, dan persis disebelah gedung ini terdapat lapangan tenis outdoor yang cukup hanya dikelilingi pagar kawat setinggi kurang lebih 3 meter. Kondisi lapangan tenis outdoor ini tidak menggunakan cor semen tetapi tanah padat. Didepan gedung senam yang sangat megah ini terdapat patung legendaris pesenam putri nasional Rumania, yaitu Nadia Comaneci Elena. Patung ini sebagai bentuk manifestasi kegamunan dan kebanggan masyarakat terhadap prestasi gemilang seorang pesenam legendaris Rumania pada pelaksanaan Olympiade di Montreal. Bersebelahan dengan gedung senam ini ada sebuah bangunan yang tidak terlalu besar yang dipergunakan sebagai kantor pengurus klub senam Onesti.

Peralatan Senam

Di dalam gedung senam ini tertata peralatan senam yang sangat rapi, dan semua peralatan senam yang ada di dalam gedung ini hanya peralatan senam untuk wanita, karena gedung senam ini khusus diperuntukan sebagai upaya pembinaan Women Artistic Gymnastic (WAG). Balok keseimbangan terpasang sebanyak 6 unit, mulai dari balok keseimbangan yang dipasang rendah sampai keposisi sesuai ukuran yang sebenarnya (pertandingan). Begitu pula dengan alat meja lompat, alat lantai, alat palang bertingkat, dan juga terdapat kolam busa dimasing-masing peralatan senam dasar. Kolam busa ini diperuntukan sebagai sarana bantu keselamatan dalam melakukan gerakan-gerakan yang belum dikuasai (gerakan baru). Adapun perlatan senam yang berada dalam gedung ini menggunakan merek dari J & F (Janson & Fridzen) buatan Jerman. Peralatan senam yang dipergunakan dalam gedung ini tidak jauh berbeda dengan peralatan senam yang selama ini dipergunakan oleh atlet senam di Indonesia. Tidak hanya peralatan senam yang dipergunakan saja yang sama tetapi juga kondisi dan suasana dalam gedung ini tidak jauh dengan kondisi yang ada di Indonesia. Namun hasil yang dicapai dalam latihan senamlah yang membedakan.

Penginapan (Akomodasi)

Penginapan yang telah disediakan pengurus klub senam lokasinya tidak terlalu jauh dengan keberadaan gedung senam, letaknya persis di belakang gedung senam dan bersebelahan juga dengan lapangan tenis outdoor. Bangunan penginapan ini tidak susun sebagaimana sebuah hotel atau apartemen, tetapi flat (mendatar) berupa kamar-kamar berjajar. Akan terlihat jelas dari luar bahwa penginapan ini tidak terpisah jauh dengan area lapangan tenis outdoor. Bangunan ini memanjang dan kurang lebih terdiri dari 10 kamar. Masing-masing kamar dipergunakan untuk 2 orang terdiri dari 2 tempat tidur, dua lemari pakaian, meja kursi dan kamar mandi dalam. Luas kamar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dengan ukuran 4 meter X 5 meter. Kondisi kamar sangat bersih, karena setiap hari dilakukan pembersihan oleh petugas cleaning servis. Diseputar tembok kamar terdapat alat penghangat ruangan berupa pipa, dan satu jendela yang menghadap keluar. Kamar mandi terletak paling depan sebelum masuk kamar, dan diluar kamar mandi ada alat penggantung pakaian dan jaket penghangat.




SAAT REKREASI
DALAM MENGISI LIBURAN LATIHAN











Tidak ada komentar:

Posting Komentar