Kamis, 28 April 2016

Melaksanakan Try Out di Dynamo Gymnastics MOSCOW

Sebenarnya kegiatan try out ini dilaksanakan sudah cukup lama, yaitu pada tahun 2001 yang lalu di Kota MOSCOW Negara Rusia. Namun tidak ada salahnya untuk berbagi pengalaman kepada pelatih senam lainnya, saya berupaya menulis dan menceritakan dalam blogspot ini. Saat itu tepatnya pada bulan Agustus 2001, saya diberi tugas yang sangat membanggakan oleh induk organisasi cabang olahraga senam di Indonesia Persatuan Senam Indonesia (PERSANI) mendampingi atlet senam putri Indonesia untuk lebih meningkatkan kemampuan penguasaan teknik gerak senam. Kota Moskow ketika itu menjadi pilihan PB. PERSANI untuk menjadi tempat pelaksanaan program try out PELTNAS cabang olahraga senam, khususnya artistik putri. Sejak bulan Januari 2001, saya diberi kepercayaan untuk menangani program latihan pada Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS) senam artistik putri pada persiapan pelaksanaan SEA Games XXI Tahun 2001.

Program try out cabang olahraga senam artistik putri ini tidak lama, hanya dilaksanakan selama satu bulan yaitu di Dynamo Gymnastics Clob Moscow Rusia. Adapun atlet senam artistik putri yang saya bawa tidak keseluruhan, karena adanya keterbatasan dana yang tersedia. Dari 6 (enam) atlet artistik putri yang saya tangani pada PELATNAS persiapan SEA Games XXI Tahun 2001, hanya 2 (dua) orang atlet yang diperkenankan untuk berangkat lebih memperdalam dalam berlatih di Negara Rusia, yaitu Afrina Suryani Siahaan dari Provinsi Sumatera Utara dan Sukma Anggraini dari Provinsi Jawa Timur. Kedua atlet tersebut terpilih untuk berangkat dikarenakan mampu menunjukan hasil terbaiknya sebagai peringkat satu dan dua pada saat control training yang dinilai oleh Wasit dan Juri Nasional.

Menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airland, kami berangkat dari Bandara Cengkareng Sukarno - Hatta Jakarta menuju ke MOSCOW. Transit penerbangan di SINGAPURA dan ganti pesawat dengan menggunakan LUFTANSA dengan lama penerbangan kurang lebih 19 jam. Perjalanan tidak langsung menuju ke Moscow tetapi transit terlebih dahulu di Negara Jerman selama kurang lebih 6 jam. Rupanya, dari Jerman kami harus berganti pesawat lagi dengan ukuran yang lebih kecil ketimbang pesawat LUFTANSA yang kami naiki semula. Pesawat LUFTANSA yang pertama kami naiki sangat besar dan bertingkat, lay out kursinya juga sangat banyak 3 kiri, 6 tengah, dan 3 kanan. Masing-,masing kursi terdapat TV dan ditengah-tengah pesawat terdapat layar TV yang sangat besar (seperti bioskop gitu kali) yang selalu menayangkan peta rute perjalanan pesawat. Sedangkan perjalanan dari Jerman menuju ke Moscow kondisi pesawatnya hanya terdiri dari 3 deret kursi sebelah kiri, dan 3 deret kursi sebelah kanan. Perjalanan dari Jerman ke Moskow kurang lebih ditempuh dalam waktu 3,5 jam. Sehingga jumlah total waktu selama dalam perjalanan adalah kurang lebih 22,5 jam. Kondisi yang sangat lama dalam penerbangan tersebut tidak membosankan disebabkan banyak hiburan film yang dapat dilihat melalui TV kecil di depan kita. Banyak pilihan film yang sangat menarik dan baru.

Ada yang sangat menarik dan juga mencemaskan selama dalam perjalanan panjang tersebut, bahwa kami bertiga sempat ditahan dalam ruangan khusus, dan bahkan kami tidak diperkenankan melanjutkan penerbangan ke Moskow. Kejadian ini berawal pada saat pemeriksaan PASPOR kami di Bandara Jerman untuk menuju ke Moskow. Pada saat pemeriksaan, tertera dalam paspor kami ada perbedaan keterangan tanggal kedatangan di Negara Rusia, yaitu berbeda satu hari. Sehingga kami bertiga tidak diperkenankan langsung pada hari itu juga untuk bisa berangkat melanjutkan ke Moskow, harus menunggu semalam lagi untuk bisa berangkat menuju Moskow. Kondisi ini sangat mencemaskan kami, apabila memang kami bertiga harus menunggu sampai keesokan harinya, maka yang terjadi adalah kami harus mengeluarkan ongkos untuk membeli tiket pesawat lagi. Karena tiket terusan yang berada pada kami adalah tertanggal hari itu dan bisa hangus apabila dipergunakan pada keesokan harinya. Setelah kami mencoba menghubungi PB. PERSANI di Jakarta, kami mendapatkan penjelasan bahwa tanggal pada PASPOR kami tersebut sudah dirubah dengan persetujuan KBRI di Moskow. Bahkan sudah ada keterangan yang sangat jelas pada masing-masing VISA dari ketiga Paspor tersebut. Pada akhirnya, saya harus memberikan penjelasan kepada petugas IMIGRASI di Bandara Jerman, bahwa kami sebenarnya sudah diberikan ijin masuk ke Negara Rusia pada tanggal yang sama dan tertera pada paspor tersebut. Ketidak percayaan petugaslah yang membuat kami ditahan cukup lama, yaitu hampir 3 jam di ruangan khusus. Namun setelah salah satu petugas melakukan hubungan komunikasi melalui telepon dan mendapat penjelasan dari KBRI di Moskow, maka kami pada akhirnya diperkenankan melanjutkan perjalanan menuju ke Moskow. Kejadian ini menambah pengalaman saya dalam menyikapi permasalahan dengan berlaku sabar dan selalu berdoa. Alhamdulillah permasalahan dapat dilalui dengan baik, yang pada akhirnya kami bisa terbang kembali dan sampai ke Bandara Moskow. 

Bandara udara Domodedovo Moskow adalah bandara internasional yang terletak di Distrik Domodedovovsky, Oblast Moskow, Rusia, yang terletak 42 kilometer tenggara pusat Kota Moskow. Domodedovo merupakan bandara terbesar di Rusia dalam jumlah penumpang kurang lebih 22,5 juta penumpang. Kedatangan kami di Kota Moskow, dijemput oleh salah satu pelatih nasional Rusia. Sebelum diantar ke hotel, terlebih dahulu kami diantar dan diperlihatkan kondisi tempat latihan senam di Dynamo Gymnastics Club. Kesan pertama yang kami rasakan terhadap kondisi Gedung senam dan semua peralatan senamnya ini adalah sangat luar biasa, selain bersih, rapi, juga sangat lengkap. Dari gedung senam inilah lahirnya atlet berprestasi dari gedung senam ini. Kondisi keberadaan peralatan senam yang dimiliki Dynamo Gymnastics Club walaupun hampir sama dengan peralatan senam yang terdapat di lokasi latihan di Indonesia, khususnya Gedung Senam yang berada di Senayan Jakarta tetapi yang membedakan adalah hasil capaiannya. Selang tidak terlalu lama, kami langsung dihantar ke Hotel untuk beristirahat, karena mereka menyadari bahwa kondisi kami sedang kelelahan telah melakukan perjalanan yang sangat panjang.

Keesokan harinya, kami diperkenalkan kepada seluruh pelatih senam yang berada di Dynamo Gymnastic Club Moscow, dan diberi jadwal latihan selama di Moskow. Jadwal latihan setiap harinya adalah Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat (pagi : 06.00 s/d 09.30 dan sore : 15.30 s/d 19.30), Rabu dan Sabtu hanya pagi hari pukul 06.00 s/d 09.00, sedangkan pada hari minggu libur. Mulai hari itu, program latihan secara langsung diberikan pelatih secara serius mengingat waktu hanya satu bulan saja. Pelatih sangat serius dalam menangani latihan kedua atlet senam artistik putri kita. Sebagai awal program latihan adalah menginventarisir seluruh gerakan yang dikuasai oleh kedua atlet senam putri kita. Mulai dari alat meja lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan dan lantai ditempuh dalam dua hari. Setelah mengetahui seluruh gerak disemua alat dan teknik penguasaan rangkaian gerak,  maka ketiga pelatih yang mempunyai tanggung jawab dalam pelatihan try out di Dynamo Club mulai memberikan instruksi pembetulan teknik dalam pengambilan gerak. Cara mereka memberikan teknik gerak perlu adaptasi penyesuaian dari kedua atlet putri kita. Memang tidaklah mudah untuk menyesuaikan teknik gerak yang mereka berikan. Namun dengan katabahan dan kesabaran dari kedua atlet senam putri kita, lambat laun semua teknik gerak dapat mereka ikuti secara baik., dan hasilnyapun sangat luar biasa. Jadwal latihan sangat padat dan melelahkan serta selalu dipantau perkembangannya dengan melaksanakan control training setiap minggu sekali,

Dynamo Gymnastics terletak di Hamble Community Sports College Campus, sebuah kawasan olahraga yang dipergunakan memfasilitasi tidak hanya kepentingan Olahraga College saja tetapi juga untuk memfasilitasi masyarakat Moscow yang ingin berolahraga. Pembangunan area senam ini didukung sangat kuat oleh Sport Inggris, EBC, HCC, HCSC dan Inggris Senam. Tujuan pembangunan pusat senam ini adalah digunakan sehari-hari oleh siswa Hamble Community Sports College dan anggota Dynamo Sekolah Senam. Khusus Gedung pusat pembinaan senam memiliki luas sepanjang 35 meter dan lebar 25 meter, Gedung senam ini dilengkapi peralatan senam yang memenuhi standar Federasi Internasional Senam (FIG) baik untuk artistik putra maupun artistik putri, Selain itu, pada gedung pusat latihan senam ini juga dilengkapi kolam busa sebagai pengamanan dalam berlatih. Kolam busa ini dibuat cukup dalam berlubang dan diisi potongan spon busa yang sangat banyak. Kolam busa ini mempunyai tujuan sebagai latihan pendaratan gerakan gerakan yang sulit, dan ketika kondisi apapun atlet mendarat tidak akan mengalami cidera. Kelengkapan adanya kolam busa ini adalah untuk memenuhi standar kebutuhan pemusatan latihan senam dunia, tidak hanya diperuntukan sebagai latihan atlet pemula tetapi juga sebagai latihan penunjang pokok atlet senam senior/kelas dunia. Gedung senam berada pada komplek fasilitas olahraga dan sangat mendukung pusat pembinaan senam. Pada arena komplek Dynamo ini juga menyediakan berbagai fasilitas sebagai pendukung pusat latihan senam, adalah penyediaan fasilitas seperti untuk kebutuhan bidang sosial, ruang pengobatan pertolongan pertama/ruang kesehatan, perkantoran sebagai pendukung kerja karyawan dan pelatih. Gedung senam ini juga dilengkapi sarana cermin sebagai alat koreksi gerak ballet atlet senam, yang dibawahnya terbuat dari lantai kayu parkit.

Keith Richardson
Director of Gymnastics
Keith Richardson (dikenal sebagai Mr R) bertanggung jawab untuk mengatur perkembangan Dynamo Gymnastic, bersama istrinya Debbie Richardson. Dia adalah seorang pelatih senam artistic putra dan putri yang berada pada Level 5. Dia telah menghasilkan banyak pesenam tingkat internasional di kedua disiplin cabang senam yaitu womens artistik dan mens artistik. Selain sebagai director di Dynamo Gymnastics, Keith juga sebagai wakil presiden untuk Dynamo Moscow, posisi ini ia pegang sudah sejak berhasil mengembangkan prestasi dari kedua klub lebih dari 25 tahun yang lalu. Tentunya sangat luar biasa, Dynamo Gymnastics Club sebagai pilihan dalam program try out kami pada persiapan mengikuti kejuaraan senam SEA Games XXI tahun 2001. Walupun hanya satu bulan lebih kami berada di Dynamo Gymnastics Club tetapi sangat terasa perubahan kemampuan penguasaan teknik gerak dari kedua atlet senam artistik putri Indonesia yang kami bawa ini, Afrina Suryani Siahaan dan Sukma Anggraini.

Bahkan kedua atlet senam artistik putri kami ini, dilakukan perombakan total dalam rangkain gerak pada alat lantai, juga diberikan musik baru yang disesuaikan dengan rangkaian gerak yang mereka ciptakan untuk mereka berdua. Waktu satu bulan untuk perombakan dan penyesuaian musik baru memang tidaklah mudah. Mereka harus menghafalkan rangkaian demi rangkaian dalam saru alur koregrafi alat lantai. Tanpa bosan, diluar jam jam latihan, kedua atlet ini juga tetap menghafalkan setiap perubahan alur gerak dan kadang-kadang sambil tiduran mereka juga mencermati musik instrumentalnya sambil membayangkan gerakan mereka yang disesuaikan.

Untuk menghilangkan kejenuhan, kami bertiga pada saat libur memanfaatkan waktu luang dengan melakukan jalan-jalan ke daerah wisata Kota Moscow yang sangat besar ini. Sering kami lakukan saat jam kosong untuk mendatangi pusat perbelanjaan rakyat. Kami keliling ke banyak tempat di sekiling Kota Moscow, banyak terdapat gedung-gedung bangunan kuno yang sangat megah, cathedral atau gereja kuno dengan artitektur khas Islam. Sering kami jumpai cathedral tetapi yang hampir semuanya berkubah emas dan beberapa gereja ada bekas mirgab yang mengarah ke kiblat. Bangunan cathedral/gereja kuno di Moscow hampir semuanya memiliki kubah seperti layaknya masjid dengan pilar-pilar melengkung khas Timur Tengah. Sebagaimana data yang saya peroleh melalui Wikipedia yang pernah saya baca, pada saat ini penduduk Rusia  yang beragama Islam berjumlah sekitar 16.379.000 jiwa atau 11,7 % dari total penduduk. Jumlah ini belum termasuk negara-negara pecahan Uni Sovyet seperti Kazakhstan, dll.

Saya dan Afrina S Siahaan
Saat menggunakan sarana transportasi Kereta Bawah Tanah
di Kota Moscow
Selain untuk jalan-jalan melihat kemegahan dan suasana Kota Moscow, kami bertiga juga pernah mendatangi pasar rakyat yang banyak sekali menjual souvenir khas Moscow. Daerah lokasi penjual souvenir tersebut ternyata tidak jauh dari Izmailovsky Park di Kota Moscow bagian Timur. Lokasinya mudah dicapai dengan menggunakan Metro atau kereta api bawah tanah. Yang sering kami bertiga lakukan ketika ingin menuju lokasi pasar souvenir tersebut adalah dengan menggunakan kereta bawah tanah. Kami sangat tercengang ketika pertama kali mencoba memberanikan diri naik kereta bawah tanah. Perasaan ini maklum muncul karena bagi kami ini merupakan pengalaman pertama melihat kondisi alat transportasi bawah tanah. Namun yang membuat kami senang adalah banyak sekali kata-kata keterangan yang dapat kami pergunakan sebagai petunjuk, khususnya dalam kereta bawah tanah. Selain itu, dengan petunjuk peta kereta bawah tanah yang kami beli di luar halaman stasiun kereta bawah tanah, semakin memudahkan kami mencapai tujuan. Kedalaman keberadaan kereta bawah tanah kurang lebih mencapai 25 meter ke bawah. Dengan menggunakan ekskalator kami menuruni hingga kelokasi peron kereta, menunggu tidak lebih dari 2 menit, kereta api datang dan secara otomatis pintu membuka. Seluruh penumpang secara bergilir tertib masuk ke dalam kereta bawah tanah. Beberapa stasiun kami lalui dengan pemberitahuan suara dari pengeras suara yang memberitahukan lokasi nama stasiun dan tujuan stasiun berikutnya.

Saya dan Sukma Anggraini
Saat menggunakan sarana transportasi Kereta Bawah Tanah
di Kota Moscow
Lokasi yang sering kami tuju adalah pasar hadiah di Izmailova. Tempat ini sangat menarik dan unik untuk orang asing seperti kami bertiga. Di pasar ini kami bisa mencari banyak souvenir tradisional Rusia. Ada banyak barang tua dan manarik. Sampai ke lokasi pasar, kami melihat keramaian para penjual dan pembeli memadati pasar rakyat tersebut. Souvenir yang dijualpun beragam dan sangat bagus-bagus, seperti misalnya patung-[atung mungil ciri khas prajurit Rusia, topi, baju-baju, dan yang paling menarik bagi kami adalah kristal yang beraneka bentuk, ada yang bulat, ada yang lonjong, dan ada yang kotak, dan semua bentuknya terdapat lukisan di dalamnya membuat semakin indah. Kami bertiga membeli secukupnya sebagai oleh-oleh keluarga di Indonesia. Hampir setiap hari minggu, kami bertiga kelokasi ini selain untuk mencari hiburan dengan melihat barang-barang, tetapi kami juga membeli barang-barang yang sangat unik, Tentunya souvenir yang kami beli merupakan barang yang sangat sulit di dapat di Indonesia. Jenisnya banyak sekali, mulai dari matryoshka (boneka berisi boneka-boneka lain dengan ukuran yang lebih kecil atau sering disebut dengan Russian Nesting Dolls, ada barang shapka dan ushanka (topi bulu musim dingin khas Rusia yang terbuat dari bulu kelinci, rubah atau sintetis), pejangan keramik berbentuk telur dengan berbagai ukuran yang dapat digunakan sebagai tempat menyimpan perhiasan atau permen, gantungan kunci berbagai bentuk. Kaos-kaos bergambar simbol-simbol Rusia, sampai dengan pernik-pernik yang lainnya seperti botol minum, korek gas, emblem bertema USSR, topi tentara sampai bendera.

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2001, kami bertiga diundang resmi untuk mengikuti Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke di Halaman Kantor KBRI di Moscow. Kami bertiga merasa bangga karena turut diundang pada pelaksanaan kegiatan ini dan menjadi pengalaman kami bertiga yang tidak mungkin kami lupakan, yaitu dapat merasakan hikmadnya mengikuti acara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Negara Russia. Kami bertiga menggunakan seragam kontingen Indonesia berdiri secara khidmad di jajaran barisan kehormatan diantara barisan peserta Upacara lainnya. Duta Besar Indonesia menjadi pembina upacara dan seluruh karyawan KBRI di Moscow wajib mengikuti dan menjadi peserta upacara, acara demi acara dilaksanakan secara khitmad mulai dari Pengibaran Bendera Merah Putih sampai dengan sambutan Bapak Presiden Indonesia yang dibacakan secara langsung oleh Duta Besar Indonesia di Moscow.

Usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI, seluruh peserta bersama undangan makan bersama. Hidangan makanan yang disajikan panitia ala Indonesia. Kami bertiga serasa mendapatkan semangat lagi, mengingat hampir dua minggu tidak pernah bisa mendapatkan sepering NASI dan lauk pauk ala Indonesia yang kami CINTAI. Kami bertiga sangat lahap menghabiskan makanan yang disajikan panitia. Walau sedikit menahan malu, sambil sembunyi-sembunyi kami mengambil beberapa menu makanan lagi yang masih banyak di meja. Begitu senangnya kami selama mengikuti acara kegiatan di KBRI Moscow. Semua pejabat dan karyawan KBRI sangat peduli dan sopan-sopan, sehingga kami kerasan dan tidak merasa asing di negara orang.

Begitu pula dengan pemenuhan kewajiban sebagai seorang muslim dapat dilaksanakan secara tertib, bahwa setiap hari jumat saya dapat menunaikan ibadah Sholat Jumat dengan baik bersama seluruh karyawan KBRI di Moscow yang beragama Islam. Selepas latihan pagi, sekitar pukul 09.30 waktu Moscow saya meninggalkan kedua atlet saya untuk menuju ke KBRI. Untuk menuju ke kantor KBRI, saya terlebih dahulu berjalan kaki menuju stasiun kereta api bawah tanah kurang lebih 2 (dua) km dari penginapan. Perjalan dengan menggunakan kereta bawah tanah ditempuh kurang lebih 15 menit sudah sampai di stasiun tujuan, kemudian berjalan kaki dari stasiun sampai ke kantor KBRI kurang lebih berjarak 1,5 km. Usai Sholat Jumat, saya harus segera sampai ke gedung senam di Dynamo Gymnastics Club untuk bergabung kembali dengan atlet senam, sebab jadwal latihan tepat pukul 15.30.

Kegiatan rutinnitas ini kami bertiga lakukan dengan tetap semangat, dengan dilandasi perjuangan untuk menjadi yang terbaik. Harapan yang selalu saya kobarkan kepada kedua atlet saya adalah disiplin dan semangat tinggi dengan kerja keras akan mencapai keberhasilan untuk Indonesia tercinta. Akhirnya, pada tanggal 26 Agustus 201 kami meninggalkan Kota Moscow yang penuh dengan kenangan dan penuh pesona. Selain keadaan kota yang sangat luar biasa dengan wisata dan beragam souvenir yang dimiliki kota ini, juga memberikan bekal yang sangat luar biasa dengan segudang ilmu  kepalatihan senam sebagai bekal pengetahuan dan peningkatan kemampuan dalam menerapkan teknik gerak yang benar. Harapan kami bertiga ketika kami akan meninggalkan kota Moscow ini adalah dapat kembali dalam suasana yang berbeda. SELAMAT TINGGAL KOTA MOSCOW SAMPAI BERJUMPA LAGI DILAIN WAKTU.








 ATLET SENAM
DYNAMO GYMNASTICS CLUB IN MOSCOW









Tidak ada komentar:

Posting Komentar