Senin, 04 Agustus 2014

Kunjungan ke Peserta PSP3 di Mojokerto

Ir. BIASWORO ADI S.A., MM
Pengalaman pertama dan sangat berkesan, selama 1 (satu) bulan  setelah mutasi jabatan pada Bagian Aktivitas Pemuda Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur adalah ketika mengikuti pendampingan Ketua Kelompok Kerja (POKJA) PSP3 Pusat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kunjungan lapangan pelaksanaan Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Desa Bangsal Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Ini merupakan pengalaman sekaligus membangkitkan motivasi bekerja pada kewenangan tugas kantor yang baru. Sebelumnya, saya mendapat kepercayaan sebagai Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olahraga Tradisional Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi Dispora Jawa Timur. Selang 1 (satu) tahun, ternyata saya dipindah tugaskan dalam kewenangan yang lain. Semula ketika mendapat tugas yang mempunyai ruang lingkup yang berbeda akan sulit menyesuaikan. Tetapi tidak lebih dari 1 (satu) bulan, saya bisa menyesuaikan diri dengan ruang lingkup pekerjaan baru, yaitu sebagai Kepala Seksi Wawasan dan Kreativitas Pemuda Bidang Aktivitas Pemuda Dispora Jawa Timur. Salah satu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kewenangan adalah Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3). Program ini adalah Program Kementerian Pemuda dan Olahraga RI yang dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur.

SUHARDI SURYADI
Ketua TIM POKJA PSP3
Pusat
Ketika itu, yang mendapatkan tugas dalam rangka verifikasi peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) dari Kemenpora RI adalah Bapak SUHARDI SURYADI, Pimpinan PRISMA LP3ES Jakarta. Sebenarnya, tugas pak Hardi  ke Jawa Timur tidak hanya memverifikasi peserta PSP3 yang berlokasi di Desa Bangsal Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto, tetapi seluruh peserta PSP3 angkatan XXIII, yaitu sebanyak 10 orang yang ditempatkan di Kabupaten Mojokerto dan 13 orang yang ditempatkan di Kabupaten Tulungagung. Sehingga keseluruhan jumlah peserta PSP3 Angkatan XXIII yang ditempatkan di Jawa Timur adalah sebanyak 23 orang. Mereka semua, ditempatkan di 2 (dua) Kabupaten tersebut sudah menjalankan program PSP3 selama 9 bulan sejak bulan September 2013.

Program PSP3 ini dikembangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan tujuan untuk mengakselerasi pembangunan melalui peran kepeloporan pemuda dalam berbagai aktivitas masyarakat, terutama kaum pemuda di Perdesaan. Aktivitas tersebut secara langsung harus berpengaruh terhadap dinamisasi kehidupan masyarakat desa, pengembangan potensi sumber daya kepemudaan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pemuda dan masyarakat desa. Hal tersebut juga sebagai upaya menumbuhkembangkan kepeloporan dan kemandirian para pemuda. Melalui program PSP3 ini, diharapkan akan dapat memperteguh komitmen para pemuda sarjana untuk membangun desa.

Selama ditempatkan di desa, peserta PSP3 melaksanakan tugas mengorganisir, menggerakan, dan mendampingi masyarakat dalam berbagai kegiatan produktif di masyarakat bidang social-ekonomi, pengembangan unit usaha jasa keuangan mikro, pengembangan nilai-nilai kebangsaan maupun pengembangan teknologi informatika. Keempat target tersebut akan selalu dievaluasi tingkat capaiannya secara periodik oleh Tim POKJA Pusat kepada setiap peserta PSP3.

Oleh sebab itu, kehadiran Bapak Suhardi Suryadi Ketua POKJA Pusat adalah untuk mengevaluasi tingkat capaian seluruh peserta PSP3 Angkatan XXIII yang ditempatkan di Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ke desa-desa dilakukan selama 2 (dua) hari terhitung mulai tanggal 10 s/d 12 Juli 2014, didampingi Ir. Biasworo Adisuyanto Aka, MM dari Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Fitra Abdillah, S.Pt, dan Akhmad Irsyad Habibie, SSos Dari Forum Peserta PSP3 Jawa Timur.

Kunjungan tersebut ada 2 (dua) jenis usaha rintisan yang dikembangkan oleh peserta yang paling menarik bagi saya, yaitu Usaha rintisan Budidaya Ikan Bawal dan Nila di Desa Bangsal Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto dan Budidaya Ikan Lele di Desa Gembongan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Untuk Budidaya Ikan Bawal dan Nila dirintis oleh HENDRIK LIUFETO, S.Pd peserta PSP3 dari Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan untuk Budidaya Ikan Lele dirintis oleh ANDRI YANTI LAPSAO, S.Si. peserta PSP3 dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

BUDIDAYA IKAN BAWAL DAN NILA


Lahan Budidaya Ikan Bawal dan Nila yang dirintis oleh HENDRIK LIUFETO, S.Pd. adala
HENDRIK LIUFETO,S.Pd.
h dengan memanfaatkan aliran sungai irigasi yang ada di desa Bangsal. Irigasi tersebut melintas daerah pemukiman penduduk, yang selama ini dimanfaatkan oleh penduduk sebagai tempat cuci pakaian. Melalui koordinasi yang cukup panjang dengan penduduk sekitar, Hendrik berusaha meyakinkan kembali bahwa Sungai Irigasi tersebut sebaiknya dimanfaatkan kembali sebagai tempat Budidaya Ikan, dan sebagai pilihan jenis ikan yang akan dibudidayakan adalah Ikan Bawal dan Nila sebagai percobaan pertama. Memanfaatkan lebar dan panjang Sungai Irigasi 3 meter x 15 meter, Hendrik bersama kelompok masyarakat yang berjumlah 47 orang secara bergotong royong membersihkan aliran Sungai dari segala kotoran dan membuat alat penyaring kotoran sampah serta membuat penjaring agar ikan-ikannya nanti tidak terbawa arus ke hilir.



Ketika kunjungan, kondisi waktu sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan, dan kondisi Ikan Bawal dan Nila yang dapat dilihat sangat luar biasa banyak dan besar-besar.  Sebanyak + 3.000 ekor Ikan Bawal dan Nila bergerombol menjadikan perhatian menarik tidak hanya bagi penduduk sekitarnya, tetapi juga penduduk lain yang kebetulan lewat di lokasi tersebut. Bahkan yang menjadi daya tarik lokasi Budidaya Ikan ini adalah, banyak penduduk yang dengan asyiknya melihat lalu lalang Ikan tersebut sambil member makan. Makanan ikan yang ditaburkan para pengunjung dapat diperoleh di Warung sekitar yang juga dikelola oleh kelompok penduduk tersebut, dengan harga relative terjangkau yaitu Rp. 1.000,- satu kantong plastik. Penaburan makanan oleh penduduk sekitar dan para pengunjung secara otomatis meringankan beban biaya pemeliharaan Ikan tersebut.

BUDIDAYA LELE

ANDRI YANTI LAPSAO, S.Si.
Budidaya Lele dirintis oleh ANDRI YANTI LAPSAO, S.Si. peserta PSP3 dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). peserta PSP3 Angkatan XXIII dari Provinsi Sumatera Selatan yang ditempatkan di Desa Gembongan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Sebenarnya, Novi Juliana tidak hanya melakukan rintisan Budidaya Lele saja, tetapi ada beberapa yang ia lakukan, yaitu Budidaya Tanaman Organik dan Abon Lele. Namun yang menjadi soroton pemantauan Tim POKJA Pusat adalah jenis rintisan Budidaya Lele.

Lokasi Budidaya Lele yang dikembangkan Novi Juliana, tidak jauh dengan lokasi keberadaan dimana Novi bertempat tinggal, yaitu di halaman Kantor Desa Gembongan. Kolam yang dibuat secara bergotong-royong merupakan kolam sederhana, yang dibuat dari petak segi empat terbuat dari pagar bamboo dan ditutup oleh bahan Vinil. Ketinggian kolam adalah + 1 meter, sedangkan panjang kolam 2 meter x 6 meter. Di halaman Kantor Desa Gembongan terdapat 2 (dua) kolam Lele, yang masing-masing kolam berisikan + 6.000 ekor Lele.





Melihat keberhasilan rintisan peserta PSP3 ini, membuat saya semakin semangat untuk bekerja pada ruang lingkup yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, 16 (enam belas) tahun lebih saya selalu ditempatkan di Bidang Olahraga. Baru kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda, tetapi penuh tantangan dan motivasi..... semangat terus....