Minggu, 20 Juli 2014

Memimpin Wilayah Sebagai Ketua RW

Berbagai aktivitas sosial yang selama ini juga Biasworo Adi geluti adalah kepercayaan yang begitu besar diberikan seluruh Warga RW IV Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir, Kota Surabaya untuk menjadi Ketua RW di Wilayah dimana selama ini Biasworo di bertempat tinggal. Tepatnya,saat ada pemilihan Ketua RW pada awal bulan Oktober 2010. Berawal dari kesulitan Panitia Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RW IV Sidotopo akibat tidak ada satupun yang berkenan menjadi Ketua RW. Biasworo Adi yang selama ini juga punya kesibukan dalam organisasi kemasyarakat, khususnya organisasi olahraga, tidak bisa tidak harus menerima permintaan panitia dan seluruh Ketua RT 01 s.d. 12. Pada akhir tahun 2010, tepatnya tanggal 26 Desember 2010, Biaswor Adi bersama Ketua dan Wakil Ketua RW se Kecamatan Semampir dilantik secara resmi oleh Camat Semampir.

Wilayah Rukun Warga (RW) IV Kel. Sidotopo cukup luas bila dibandingkan dengan beberapa wilayah RW di Kota Surabaya lainnya. RW IV merupakan wilayah perkampungan dengan luas wilayah 3,5 H. Batasan wilayah sebelah utara berada di Jl. Sidotopo Gg. VI (RT 06), sebalah selatan hingga Jl. Sidotopo  Kidul RT 01, sebelah barat hingga wilayah RT 07 dan 08 Jl. Sidotopo Kidul  dan sebelah timur hingga wilayah RT 09 dan 10 Jl. Sidotopo Lor.

Data kondisi wilayah RW IV Kel. Sidotopo secara umum, memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.106 jiwa, yang terbagi dalam wilayah 12 Rukun Tetangga (RT) dan memiliki 6 (enam) Gang, yaitu Sidotopo Gg. I, Sidotopo Gg. II, Sidotopo Gg. III, Sidotopo Gg. IV, Sidotopo Gg. V, dan Sidotopo Gg. VI. Masing-masing Gang ditandai dengan Gapura sebagai pintu masuk.

Mata pencaharian penduduk warga RW IV Kel. Sidotopo sangat beragam, terdiri dari Pegawai Negeri (PNS, TNI/POLRI), pegawai swasta, dan wiraswasta. Namun demikian, kebersamaan dan kegotong royongan diantara mereka terbina dengan baik. Saling membantu bila terjadi permasalahan yang dapat menggaggu ketentrataman wilayah penduduk. Bahkan, ketika ada kegiatan besar hampir semua warga saling membantu dan terlibat di dalamnya. Kesan kebersamaan inilah yang terlihat menonjol dalam wilayah RW IV. Kel. Sidotopo.

Pengalaman luas yang dimiliki Biasworo Adi dalam mengelola organisasi sosial, khususnya di bidang olahraga, berupaya untuk diterapkan secara baik dalam organisasi Kepengurusan RW IV Sidotopo. Kondisi kebersamaan dengan mengedepankan sikap saling gotong royong yang sudah terbina cukup baik di wilayah RW IV Sidotopo ini masih menjadi perhatian khusus dalam kepengurusan RW IV Kel. Sidotopo Surabaya periode 2010 - 2013 di bawah kepemimpinan Biasworo Adi. Agar kebersamaan tetap utuh dan langgeng dalam keseharian mereka, maka dalam kepemimpinan Biasworo Adi berusaha memberikan aktivitas sebagai pendukungnya. Aktivitas adalah merupakan  nafas sebuah kebersamaan dalam sebuah kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, wujud nyata agar kebersamaan ini dapat terjalin dengan baik diantara warga RW IV, Biasworo Adi berupaya menyusun program kegiatan yang tidak terlalu berlebihan, sederhana tapi memenuhi sasaran tujuan menjadikan warga memiliki rasa kebersamaan. 

Aktivitas kegiatan merupakan program kerja yang dihasilkan dari penjabaran dan tindak lanjut sebuah rencana strategi (Renstra) 3 tahun. Renstra inipun dihasilkan dari Visi dan Misi Pengurus RW IV Kel/. Sidotopo periode 2010 - 2013. Sebelum penyusunan dan penetapan Visi dan Misi Pengurus, terlebih dahulu Biasworo Adi sebagai Ketua RW melakukan upaya pendataan permasalahan yang terjadi dalam lingkungan wilayah RW IV baik secara internal maupun eksternal. Permasalahan Internal tersebut ditinjau dari data beragam jenis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki warga RW IV. Sedangkan permasalahan eksternal ditinjau dari data peluang dan kendala yang ditimbulkan dari lingkunagn luar RW IV.

Penyusunan Renstra disesuaikan dengan kurun waktu periodesasi kepengurusan RW IV, yaitu selama tiga tahun. Mengingat kurun waktu periodesasi sebuah kepengurusan RW sangat singkat, tentunya dalam menyusun renstra kepengurusannya pun harus realita mampu dicapai selama kurun waktu tersebut dan diupayakan tidak terlampaui waktunya.

TATA TERTIB DAN GIAT MASYARAKAT


Sebagai upaya mentertibkan Wilayah RW IV Sidotopo, Biasworo Adi sebagai Ketua RW bersama seluruh pengurus dan Ketua RT 01 s.d. 12 berupaya menyusun Peraturan Kampung yang dituangkan dan ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Ketua RW. Peraturan Warga RW IV Sidotopo ini disusun berdasarkan kesepakatan yang dibangu melalui Rembuk Warga. Peraturan Warga ini terkait dengan tata tertib dan larangan serta kesepakatan besaran iuran Warga. Iuran Warga ini diperuntukan sebagai kekuatan orgaisasi, yaitu untuk kebutuhan peenuhan biaya pembayaran LINMAS, Kematian, dan kebersihan sampah.

Selain peraturan warga sebagai produk kesepakatan warga, Biasworo Adi juga didukung oleh seluruh Ketua RT 01 s.d. 12 memasang plakat-plakat berupa himbauan dan larangan untuk warga. Terdapat tulisan yang berisikan pemberitahuan WAJIB MELAPOR 1 x 24 jam bagi tamu kepada Ketua RT. Juga diberbagai Gang terdapat tulisan yang berisikan : UNTUK TERCIPTANYA KAMPUNG AMAN DAN TENTERAM, dilarang mengkonsumsi dan mengedarkan NARKOBA,  minum-minuman keras, berjudi di Wilayah RT 02/RW IV Kel. Sidotopo Surabaya.

JADWAL PERTEMUAN WARGA

Koordinasi merupakan bagian yang terpenting dari sekian banyak kegiatan yang diterapkan Kepengurusan RW IV Sidotopo Surabaya. Bentuk koordinasi yang menjadi ketetapan Warga RW IV adalah berupa (1) Pertemuan rutin Tim Penggerak PKK RW IV yang dilaksanakan setiap tanggal 4 (2) Pertemuan rutin Karang Taruna yang ditetapkan pada setiap minggu kedua (3) Pertemuan rutin Pengurus RW IV, setiap tanggal 6 yang dihadiri oleh seluruh Pengurus RW, Ketua dan Wakil Ketua RT 01 s.d 12, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Karang Taruna, Ketua Yayasan TK. Sarinah, dan Ketua Takmir Masjid Al - Iksan Sabilillah.

KEGIATAN PEMBINAAN KERUKUNAN WARGA


Modernisasi teknologi yang ditandai dengan berkembangnya sarana komputerisasi, telah dan akan menimbulkan perubahan perilaku kehidupan masyarakat, yang semula aktif berolahraga dan rajin bergerak, menjadi pasif dan malas bergerak.Menurunnya aktivitas berolahraga akan berdampak kepada kesehatan dan kebugaran serta timbulnya berbagai penyakit. Kesadaran masyarakat akan hal ini, menimbulkan hasrat untuk merubah dan mencari berbagai kegiatan untuk bergerak aktif, berkreasi dan berolahraga sebagai alternatife pilihan. Semakin lama semakin disadari dan menjadi “tren” untuk merubah pola hidup masyarakat, agar lebih sehat, bugar dan terhindar dari berbagai penyakit. Dalam kaitan itu, olahraga merupakan sarana yang ampuh dan efektif untuk dapat mencegah dan mengatasi persoalan tersebut.

Berkenaan dengan hal di atas, salah satu wujud nyata upaya untuk melakukan keinginan tersebut, RW IV Kel. Sidotopo sebagai penggagas ide berupaya mendukung peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat, khususnya bagi seluruh warga Kelurahan Sidotopo dan Kecamatan Semampir pada umumnya. Salah satu bentuk kepedulian kami terhadap seluruh warga Kel. Sidotopo yang terdiri dari 12 RW, adalah upaya mewujudkan penyelenggaran kegiatan senam bersama secara rutin dan berkesinambungan dengan semboyan “Sidotopo Bugar 2011”, yang dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 05.30 - 07.00 wib. Gagasan ini disetujui oleh Ibu Lurah Sidotopo dengan menunjuk koordinator pelaksana senam bersama Sidotopo Bugar kepada Ketua RW IV Kel. Sidotopo

Aktivitas senam bersama berada dilokasi Sidotopo Gg. II sebagai sentra kegiatan. Lokasi ini sangat strategis dan mencukupi karena berada dipersimpangan antara Sidotopo Gg. II dan Jalan Sidotopo Kulon. Menampung lebih dari 500 peserta senam bersama. Selain itu, lokasi ini sering dilewati seluruh warga Kelurahan Sidotopo,  karena lokasi ini merupakan akses jalan menuju kantor kelurahan Sidotopo.

Namun terkadang untuk menghilangkan rasa jenuh, perlu dilakukan pengalihan lokasi pelaksanaan senam bersama. Alternatif yang menjadi pilihan terbaik adalah di Jalan Sidotopo Lor (depan Cargo Terminal). Sebenarnya, seluruh warga Sidotopo menginginkan pelaksanaan kegiatan senam bersama dilakukan di Jalan Raya Sidotopo Lor tersebut. Namun, dengan pertimbangan mengganggu lalu lintas jalan provinsi yang begitu pada, maka ijin pelaksanaan kegiatan tidak diperkenankan pihak POLSEK Kecamatan Semampir. Hal ini, tidak menjadi warga putus asa dan patah semangat, mereka tetap semangat dimanapun lokasi pelaksanaan kegiatan senam bersama dilakukan. Yang terpenting, tujuan menjadikan tubuh sehat dan bugar tetap dapat dipertahankan.

KEGIATAN PAUD

Memenuhi anjuran Lurah Sidotopo Surabaya, melalui program Posyandu RW IV Kel. Sidotopo membentuk program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan nama “Dewi Sartika”. Di bawah koordinasi Kelurahan Sidotopo Surabaya, PAUD “Dewi Sartika” didirikan pada tahun 2009. Sebagaimana penyelenggaraan PAUD pada umumnya, PAUD “Dewi Sartika” ini tidak menggunakan kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan menggunakan rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini telah dikembangkan oleh PAUD “Dewi Sartika”, berdasarkan kebutuhan dan kemampuannya.

Selain tidak menggunakan kurikulum baku, PAUD “Dewi Sartika” lebih diperuntukan bagi kalangan ekonomi miskin. Sebagaimana PAUD yang lain, biaya operasional PAUD “Dewi Sartika” diperoleh dari sumbangan dari berbagai pihak di masyarakat, tetapi itu tidak cukup untuk memenuhi honor para pendidikan, hanya diperuntukan memenuhi bahan belajar murid. Padahal, para pengajar PAUD seringkali memerlukan uang transport untuk menjangkau PAUD yang dibina. Selain itu, para orangtua murid juga meminta adanya rekreasi bersama atau pemakaian baju seragam. Untuk kebutuhan seperti ini, PAUD seringkali tidak memiliki dana. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian, PAUD “Dewi Sartika” akhirnya menarik iuran sekolah. Tentunya iuran ini tidak bisa besar jumlahnya, karena para murid PAUD kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu.

TK SARINAH


Walaupun di Indonesia, seseorang tidak diwajibkan untuk menempuh pendidikan di TK, namun bagi warga RW IV Kel. Sidotopo bahwa pendidikan yang diawali terlebih dahulu dari proses belajar mengajar pada tingkatan usia di bawah 6 tahun sangat diperlukan. Oleh sebab itu, seksi wanita yang tergabung dalam wadah ibu-ibu PKK RW IV Kel. Sidotopo Kec. Semampir Surabaya, yang pada saat itu ketuanya adalah Ibu Suparman (almarhum) dengan sekretarisnya Ibu Asiyah, berupaya pada tahun 1953 mendirikan tempat belajar mengajar bagi anak usia dini (6 tahun ke bawah). Adapun lokasi sebagai pilihan tempat proses belajar mengajar tersebut adalah di Gedung Wira Bhakti Luhur (Balai RW IV Kel. Sidotopo) Surabaya sampai dengan sekarang.

Dengan restu bapak Ketua RW IV Kel. Sidotopo ketika itu, Bapak Ramin S., nama tempat proses belajar mengajar tersebut diberi nama “SARINAH”. Kata “Sarinah” tersebut diambil dari sebuah buku karangan bapak Ir. Soekarno (Presiden RI Indonesia yang pertama). Sampai dengan sekarang kata “Sarinah” tetap dipakai sebagai nama TK. Sarinah, yang dalam pengelolaannya di bawah sebuah lembaga yang bernama “Yayasan TK. Sarinah”. Tidak sebagaimana Taman Kanak-Kanak yang ada, TK. Sarinah yang dikelola secara profesional oleh sebuah yayasan yang kepengurusannya selalu berubah mengikuti perubahan kepengurusan Rukun Warga (RW) IV Kel. Sidotopo Surabaya. Hal ini wajar, sebab keberadaan TK. Sarinah ini didirikan oleh warga dan untuk kepentingan warga.

Biasworo Adi yang menjabat sebagai Ketua RW IV Kel. Sidotopo secara otomatis menduduki jabatan sebagai Ketua Yayasan TK. Sarinah yang punya kewajiban mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan anak ini sebaik mungkin. Hasil pengembangan yang dilakukan oleh beberapa Ketua RW IV terdahulu
terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas guru dan murid TK. Sarinah ini sangat baik. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaranpun dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang segnifikan. Artinya, mengalami tren peningkatan yang stabil dan tidak terjadi fluktuasi yang tajam.

Di bawah pengawasan dan bimbingan guru-guru profesional yang menangani siswa-siswi TK. Sarinah, telah menjadikan banyak anak berhasil mengikuti secara baik jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, tetapi juga ada beberapa mantan siswa-siswi TK. Sarinah yang memiliki prestasi hingga tingkat nasional, baik di bidang seni, meupun bidang pelajaran, khususnya pada bidang olahraga.

Kurikulum pelajaran yang diterapkan, selain mengacu kepada modul pembelajaran yang diwajibkan, TK. Sarinah juga mengembangkan pembelajaran peningkatan kecerdasan melalui olahraga. Karena melalui olahraga, peredaran darah dan fungsi tubuh akan berjalan secara baik. Tidak hanya kesecerdasan yang menjadi sasaran target pembelajaran, tetapi juga memiliki tujuan positif lainnya, yaitu upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran anak prima.

PERINGATAN HARI IBU

Ir. BIASWORO ADISUYANTO AKA, MM
Ketua RW IV Sidotopo
Sesuatu hal yang berbeda dibandingkan dengan kepemimpinan Ketua RW IV Sidotopo Surabaya sebelumnya, Biasworo Adi menerapkan budaya wajib melaksanakan Peringatan Hari Ibu di Wilayah Kelurahan Sidotopo. Mementum pelaksanaan peringatan memiliki area lebih luas, yaitu tidak khusus untuk acara Warga RW IV Sidotopo tetapi perinagatan Hari Ibu Kelurahan Sidotopo. Walaupun yang memiliki gagasan adalah dari RW IV Sidotopo. Hampir keseluruhan, panitianya pun dari Warga RW IV Sidotopo. Fokus kegiatan peringatan Hari Ibu Kelurahan Sidotopo adalah pada Acara Malam Gebyar Hari Ibu, yang diisi dengan acara pokok peringatan Hari Ibu berupa sambutan sambutan dan penyerahan penghargaan kepada Ibu - Ibu berprestasi. Selanjutnya acara diisi dengan hiburan musik dan pagelaran seni budaya dari Warga RW IV dan RW lainnya di Wilayah Kelurahan Sidotopo.

Ibu Walikota Surabaya dan Ketua
Tim Penggerak PKK RW IV
Sidotopo Pada Acara Gebyar
Hari Ibu Tahun 2012
Semenjak memimpin menjadi Ketua RW IV Sidotopo tahun 2011, Biasworo Adi sudah berupaya menyelenggarakan peringatan Hari Ibu. Sebagai Panitia Pelaksana, Biasworo Adi selalu memberi kepercayaan kepada Ibu - Ibu Tim Penggerak PKK RW IV Sidotopo. Hal ini diselaraskan dengan makna peringatan Hari Ibu yang sangat membutuhkan peran dan emansipasi aktif kaum Ibu. Memberikan kepercayaan kepada Ibu-ibu Tim Penggerak PKK RW IV Sidotopo untuk melaksanakan peringatan Hari Ibu adalah sebagai upaya pembelajaran dan memberikan kegiatan positif yang penuh dengan tantangan. Hal ini mengingat bahwa untuk dapat melaksanakan kegiatan seperti ini membutuhkan biaya yang sangat besar, sedangkan keberadaan kas PKK maupun pengurus RW sangat terbatas. Tentunya, Ibu-ibu harus mampu memenej penggalagan dana secara baik.

Untuk menyukseskan acara peringatan Hari Ibu tersebut, Biasworo Adi juga merangkul semua komponen dan potensi sumber daya manusia (SDM) seluruh Warga RW IV Sidotopo di optimalkan. Seluruh Pengurus RW dan Ketua RT 01 s.d. 12 juga dilibatkan. Tidak hanya itu, semua pemuda juga dirangkul untuk dapat bergabung dan bekerjasama dengan Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK RW IV Sidotopo untuk bekerja secara kompak dengan satu tekad... SUKSESKAN ACARA......

Ir. TRI RISMAHARINI, MT
Ibu Walikota Surabaya
Tiga tahun pelaksanaan Hari Ibu dalam kepemimpinan Biasworo Adi, sukses secara baik dengan menyelenggarakan tidak hanya cara puncak peringatan Hari Ibu dengan Panggung Hiburannya, tetapi ada rangkaian acara lan yang mendukung suksesnya acara tersebut, yaitu pelaksanaan acara BAZZAR Rakyat, dan pelaksanaan JALAN SEHAT Keluaga. Untuk pelaksanaan Jalan Sehat selalu diikuti kurang lebih di atas 3.000 peserta. Tinjauan suksesnya acara dari (1) jumah peserta Bazzar Rakyat yang semakin meningkat dan terjual habis sebelum acara selesai (2) jumlah peserta Jalan Sehat Keluarga (3) Aman dan lancarnya semua rangkaian acara (4) Dihadiri Ibu Walikota Surabaya, Ibu RISMA dan DANREM 084, Bapak Wisnu. Hampir setiap acara yang dilaksanakan oleh Pengurus RW IV Sidotopo, Ibu Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini berkenan menyempatkan waktu untuk hadir dan mengikuti jalannya acara sampai dengan selesai. Keberadaan Ibu Walikota Surabaya yang selalu ada ditengah-tengah Warga Sidotopo ini, menjadikan warga Sidotopo umumnya dan khususnya RW IV Sidotopo semakin simpatik dan punya rasa kagum yang sangat mendalam.

Sampai dengan massa bakti Kepengurusan Ketua RW IV Sidotopo berakhir pada akhir tahun 2013, Biasworo Adi tetap diminta untuk dapat memimpin kembali Kepengurusan RW IV Sidotopo untuk yang kedua kalinya (periode 2013 - 2016). Walaupun hal ini sangat bertolak belakang, karena Biasworo Adi berkeinginan memberikan kesempatan kepada Warga lain untuk dapat berkiprah membangun Wilayah RW IV Sidotopo lebih baik, maka pada akhirnya Biasworo Adi mau menerima semua keputusan dan penatapan semua Ketua RT 01 s.d. 12 yang memilih dia sebagai Ketua RW IV Kel. Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya periode 2013 - 2016.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar